Ini Cara Menggunakan Huruf Kapital yang Sering Terabaikan -->

Iklan Semua Halaman

Ini Cara Menggunakan Huruf Kapital yang Sering Terabaikan

Admin
Rabu, 06 Oktober 2021

Adanya kesalahan dalam penulisan pada sebuah karya tulis merupakan hal yang lumrah terjadi. Apalagi bagi Anda yang baru terjun dalam dunia penulis. Baik itu kesalahan dalam tanda baca, penggunaan kata sambung, penempatan huruf kapital, dan lain-lain. 

Namun, apa jadinya jika kesalahan tersebut selalu terulang kembali, hal ini bisa menjadi bumerang bagi si penulis itu sendiri. Bisa jadi, hasil karyanya akan mengalami penundaan karena tidak lolos saat diajukan ke penerbit. 


Parahnya lagi, nama baik Anda sebagai penulis bisa hancur akibat kesalahan penulisan yang bisa mengakibatkan kontroversi. Agar hal tersebut tidak terjadi pada Anda, simak apa saja kesalahan penulisan huruf besar yang sering diabaikan berikut ini. 

Nama Jabatan dan Pangkat

Hal pertama yang sering terlupakan sehingga tidak ditulis dalam huruf kapital atau huruf besar adalah penulisan nama jabatan atau pangkat seseorang. Begitu pula dengan nama instansi tempat jabatan tersebut dimiliki yang seharusnya menggunakan huruf kapital ternyata kerap ditulis dengan huruf kecil, khususnya jabatan yang terdiri lebih dari dua kata. 

Contohnya: 

- Gubernur DKI Jakarta

- S.H (Sarjana Hukum)

- K.H (Kyai Haji)

- M.M (Magister Manajemen) 

- S.E (Sarjana Ekonomi)


Nama Julukan

Cara menggunakan huruf kapital yang juga sering terabaikan adalah penulisan pada nama julukan atau nama panggilan seseorang. Walaupun letak nama julukan tersebut berada di tengah kalimat, penulisannya tetap harus menggunakan huruf besar. 

Namun, hal ini tidak berlaku pada penulisan nama hewan dan juga julukan yang menandakan sebagai hubungan kekeluargaan seperti, anak dari, bin, binti, dan lain-lain. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut ini: 

- Ahmad Fauzan bin Zulkifli.

- Nurlaela binti Zulkarnaen.

- Dokter Aji bertugas di klinik wilayah Surabaya Utara. 

- Peternak itu sedang panen ikan lele dan ikan nila.

- Ibu menunggu kedatangan ayah yang membawa mesin diesel. 


Judul Tulisan

Penulisan huruf kapital berikutnya yang juga sering terlupakan adalah saat menuliskan judul dalam sebuah karya tulis. Jadi, ketika Anda akan menyebutkan judul surat kabar, judul buku, majalah, karangan, dan lain-lain harus menggunakan huruf besar. 

Contohnya:

- Ibu sedang membaca dongeng yang berjudul Kisah Kancil dan Buaya.

- Ayah membaca surat kabar Tempo sedangkan kakak sibuk dengan novel Negeri 5 Menara yang baru dibelinya.  


Nama Khas dalam Geografi

Penulisan huruf kapital berikutnya yang juga sering terlupakan adalah saat mencantumkan nama khas dalam geografi. Namun, hal ini tidak berlaku untuk huruf pertama pada nama geografi yang tidak khas. 

Contohnya:

- Saskia menyukai  panorama alam yang disuguhkan Bukit Barisan ( penulisannya bukan bukit Barisan). 

- Kami tamasya ke pulau Samosir (huruf awal kata pulau harus huruf kapital).

Itulah beberapa cara menggunakan huruf kapital yang sering terabaikan hingga setiap kali akan mengajukan sebuah hasil karya, akan selalu ditolak. Untuk itu, teliti kembali dan lakukan edit secara mandiri sebelum menyerahkan naskah.